Senin, 06 Februari 2017

Julian Asange Mengajukan Kebebasannya pada Inggris dan Swedia


Tribun Anda -  Pendiri Wikileaks Julian Assange mengajukan permohonan baru kepada Otoritas Inggris dan Swedia untuk "mengembalikan" kebebasannya. Selama lebih dari empat tahun, Asange tinggal di kawasan Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador di London karena khawatir akan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).

Asange menyampaikan permohonan tersebut setahun setelah Panel Hukum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan ia seharusnya dibebaskan. Di sisi lain, Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, putusan PBB itu 'tidak mengubah apa pun.'

Pada Februari 2016, Kelompok Kerja PBB dalam Penahanan Arbitrase menemukan fakta bahwa Julian Asange 'ditahan secara sewenang-wenang' oleh Inggris dan Swedia. Asange menyebut, Pemerintah Inggris dan Swedia tidak memenuhi putusan PBB yang dikeluarkan setahun lalu tersebut.

"Saya meminta Inggris dan Swedia melakukan hal yang benar dan mengembalikan kemerdekaan saya. Kedua negara itu telah menandatangani kesepakatan untuk mengakui PBB dan mekanisme HAM-nya," ujar Asange.

Ia menambahkan, Inggris dan Swedia menerima yurisdiksi Kelompok Kerja PBB tersebut dan tidak keluar dari penyelidikan atas kasusnya selama 16 bulan terakhir.

"Mereka kalah, naik banding, dan lalu kalah lagi. Penolakan untuk menghormati keputusan ini harus dibayar mahal. Negara lain kini dapat menahan warga Inggris dan Swedia secara ilegal dengan kekebalan hukum. Di saat yang sama, sistem HAM PBB kini terancam," imbuhnya.

Assange tinggal di Kedubes Ekuador di London sejak 19 Juni 2012. Ia dilaporkan tinggal dalam kamar kecil dilengkapi tempat tidur, lampu baca, komputer, kamar mandi, treadmill dan fasilitas memasak.

Assange tinggal di Kedubes Ekuador di London sejak 19 Juni 2012. Ia dilaporkan tinggal dalam kamar kecil dilengkapi tempat tidur, lampu baca, komputer, kamar mandi, treadmill dan fasilitas memasak.

Menghadapi setidaknya enam tuduhan pelecehan seksual di Swedia, Julian Asange mencari suaka di Kedubes Ekuador setelah upaya bandingnya gagal di pengadilan. Ia khawatir akan diekstradisi ke AS oleh Pemerintah Swedia atas aksinya merilis 500 ribu dokumen militer via WikiLeaks.

Dalam pernyataan resminya WikiLeaks menegaskan, Asange bersedia diekstradisi jika Pemerintah AS mengampuni Chealsea Manning. Ia adalah tentara transgender AS yang membocorkan dokumen-dokumen tersebut ke situs yang didirikan Asange.

Tentara yang terlahir sebagai Bradley Manning itu akan dibebaskan pada 17 Mei setelah Mantan Presiden AS Barack Obama mengurangi masa hukumannya. Asange mengklaim akan memegang janji tersebut selama hak-haknya dipenuhi.(BBC)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar