Tribun Anda - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan komentar mengejutkan. Melalui akun Twitter-nya, ia menyerukan agar AS terus mengembangkan kemampuan senjata nuklir.
Hal ini tentu dapat menyulut ketegangan global. Tidak diketahui apa maksud pernyataan Trump ini. Namun, sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia harus memperkuat potensi militer berbasis kekuatan nuklir strategis.
Ketika ditanya mengenai cuitan kontroversial tersebut, Juru Bicara Trump Jason Miller mengatakan, pernyataan ini mengacu kepada ancaman proliferasi nuklir dan kebutuhan untuk mencegah serangan di masa mendatang.
Menurutnya, komentar Trump ini juga untuk mengantisipasi organisasi teroris dan rezim yang tidak stabil.
"Trump menekankan perlunya meningkatkan dan memodernisasi kemampuan (senjata nuklir) kami (AS) sebagai bentuk dari menjaga perdamaian dunia dengan kekuatan (militer)," kata Miller.
Ia juga menegaskan Trump tidak menganjurkan penggunaan senjata nuklir dan mengatakan komentar Trump tidak dimaksudkan sebagai sebuah usulan kebijakan baru Paman Sam.
Sementara itu, Daryl Kimball selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata, justru mempertanyakan apakah cuitan Trump ini sebagai bentuk pelanggaran batas yang ditetapkan terhadap persenjataan strategi AS, atau memang berencana untuk memperluas penyebaran senjata.
"Akan menjadi sesuatu yang tidak bertanggung jawab bagi seorang Presiden (Trump) untuk membuat perubahan kebijakan nuklir AS melalui media sosial tanpa memahami implikasi dari pernyataan tersebut," ungkap Kimball.(Channel News Asia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar