Tribun Anda - Dinas Tata Kota dan Perumahan Semarang telah menganggarkan dana sebesar Rp128 miliar untuk pembangunan sirkuit yang terletak di Kecamatan Mijen seluas 11 hektar. Rencananya pembangunan sirkuit berkelas nasional itu akan dibangun secara multi years mulai 2017 sampai 2019.
Dengan sudah dianggarkannya pembanguan sirkuit itu, mimpi masyarakat Kota Semarang untuk memiliki sirkuit yang lebih representatif dan berskala nasional akan segera terwujud. Sebenarnya Semarang sudah memiliki sirkuit balap yakni di Kawasan PRPP.
Hanya saja, sirkuit tersebut saat ini kondisinya sangat mengenaskan karena sering tergenang rob. Saat ini sirkuit itu sudah jarang sekali digunakan. Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan, Agus Riyanto mengatakan, untuk tahun 2017 anggaran yang disiapkan sebesar Rp50 miliar dan sisanya akan dilanjutkan pada 2018-2019.
Dia menyatakan, untuk saat ini rencana pembangunan sirkuit yang lokasinya akan berada di belakang Kantor Kecamatan Mijen yang baru itu, Detail Engineering Design (DED) sudah jadi dan akan dikerjakan pada awal 2017 nanti.
Pembangunan sirkuit balap Mijen, menurut Agus, sesuai dengan peruntukannya yakni sebagai wadah minat bakal warga Semarang terhadap balap motor.
"Sirkuit balap akan dimanfaatkan untuk drag race dan balap motor. Beberapa bagian sirkuit akan dibangun terutama pada bagian tribun utama, tribun mini, paddock, track road, akses masuk dan pelataran parkir," katanya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengaku, melihat kebutuhan banyaknya balapan liar, kenakalan remaja dan tak representatifnya sirkuit yang ada pembangunan Sirkuit yang lebih layak menjadi salah satu kebutuhan.
"Sirkuit balap Mijen sudah lama digadang-gadangkan sejak 2015 lalu lantaran prihatin melihat banyaknya aksi balap liar di jalanan,"ujarnya. Ia berharap, jika nanti pembangunan sirkuit rampung, Pemkot harus memiliki agenda kegiatan secara berkala, dan tidak hanya menunggu event-event balap nasional.
"Setelah sirkuit selesai dibangun hendaknya pemkot untuk bisa merawat agar tidak mangkrak atau terlihat kumuh. Ini yang sering terjadi, fasilitas umum setelah dibangun tapi luput dari maintenance, harus diperhatikan perawatannya agar awet," katanya.(sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar