Kamis, 27 Oktober 2016
James Clapper : Minta Korut Hentikan Program Nuklir Hanya Sia-sia
Tribun Anda - Direktur intelijen nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus fokus dalam hal membatasi kemampuan nuklir Korea Utara (Korut).
Menurutnya, meyakinkan Korut untuk menghentikan pengembangan nuklir adalah hal yang sia-sia. "Saya pikir gagasan untuk denuklirisasi Korut adalah hal yang sia-sia. Mereka tidak akan melakukan itu karena itu adalah tiket mereka untuk bertahan hidup," katanya didepan Dewan Hubungan Luar Negeri.
Clapper lantas menjelaskan perjalanannya ke Korut pada tahun 2014 lalu untuk menjamin pembebasan dua warga AS. Ia memberikan penilaian 'good taste' atas pengembangan nuklir dari perspektif negara itu.
"Mereka berada di bawah pengepungan dan mereka sangat paranoid, sehingga gagasan untuk menyerah dalam mengembangkan kemampuan nuklir, apa pun itu, adalah tidak mungkin. Yang terbaik mungkin bisa kita berharap adalah semacam penumbat, tetapi mereka tidak akan melakukan itu hanya karena kita meminta mereka. Ada beberapa bujukan yang harus signifikan," tuturnya.
Clapper juga mengungkapkan jika Pyongyang belum melakukan uji coba rudal balistik antar benua KN-08 sehingga utilitasnya tidak dapat diketahui. Rudal balistik ini diyakini mampu menyerang AS. Ia pun menyarankan kepada Washington tidak menunggu sampai Korut menguji coba rudal tersebut.
"Namun demikian, kami menganggap kemampuan Korut untuk meluncurkan rudal yang memiliki kemampuan untuk mencapai wilayah AS, tentu termasuk Alaska dan Hawaii, kami harus beranggapan mereka mampu. Kami harus membuat asumsi terburuk di sini," tukasnya.
Menanggapi hal itu, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatkan ia tidak terlalu memusingkan komentar Clapper dan AS masih berharap untuk melanjutkan negosiasi bantuan perlucutan senjata yang terhenti sejak 2009.
"Kami terus melihat diversifikasi, denuklirisasi semenanjung Korea. Kami ingin melihat kembali ke proses pembicaraan enam pihak, dan itu berarti kita perlu melihat Korut menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk kembali ke proses mereka yang belum selesai," katanya.(Sputniknews)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar