Senin, 31 Oktober 2016

Pemkot Depok Kucurkan Rp 49 Miliar Untuk Penataan Margonda


Tribun Anda - Pemerintah Kota Depok mengucurkan Rp 49 miliar untuk penataan Jalan Raya Margonda, Depok, secara bertahap. Penataan dilakukan sejak 2013 sampai sekarang untuk pembangunan drainase, trotoar, dan boks utilitas jalan tersebut.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Hardiman mengatakan penataan Jalan Raya Margonda sudah dilakukan sejak 2013. Tahap awal pembangunan telah dikucurkan Rp 10 miliar dari total pagu Rp 30 miliar. "Tahun ini kembali dianggarkan Rp 19 miliar untuk penataan drainase dan trotoar pedestrian," kata Hardiman, Ahad, 29 Oktober 2016.

Ia mengatakan proyek penataan Margonda dilakukan bertahap karena keterbatasan anggaran. Setelah awal pembangunan pada 2013, penataan Margonda sempat tertunda di tahun berikutnya karena keterbatasan anggaran. "Baru pada 2015 kembali dilanjutkan dengan anggaran Rp 20 miliar," ujarnya.


Penataan Jalan Raya Margonda tahun ini telah dilakukan sejak 7 September, dan diperkirakan rampung pada 25 Desember 2016. Total panjang drainase dan boks utilitas yang bakal ditata sepanjang 1.508 meter dari POM Bensin Simpang Juanda, Margonda, sampai Jalan Akses UI.

Selain penataan Jalan Raya Margonda, pemerintah menganggarkan untuk pelebaran jalan di bawah Fly Over UI sebesar Rp 3,5 miliar. Pelebaran jalan di bawah Fly Over UI juga dijadwalkan rampung bersamaan penataan drainase Margonda. Ia berharap setelah selesai pembangunan tahun ini, drainase dan boks utilitas di Jalan Margonda bisa tersambung dan bisa difungsikan 2017.

"Setelah tersambung, pembangunan drainase bisa mengurangi banjir di jalan tersebut," ucapnya. Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, Azhari, mengatakan penataan Jalan Margonda memang perlu dilakukan. Soalnya, jalan itu menjadi langganan banjir saat musim hujan.


"Mudah-mudahan drainase yang sedang dibangun bisa berfungsi maksimal mengalirkan air di jalan itu," ucapnya. Ia melihat kondisi Jalan Margonda masih  semrawut. Apalagi, belum seluruhnya kabel yang berseliweran di tiang listrik ditanam di dalam tanah. "Kalau saya lihat pembangunan Jalan Margonda tidak selesai-selesai," ujar Azhari.

Belum lagi, kata dia, banyak kendaraan yang parkir di badan Jalan Margonda. Menurut dia, minimnya lahan parkir di Margonda mesti dipikirkan, agar jalan tersebut tidak semakin macet akibat kendaraan yang parkir sembarangan. "Penerapan garis sepadan bangunan di Margonda harus diterapkan, agar setiap tokonya menyediakan lahan parkir," ucapnya. (poskota)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar