Minggu, 06 November 2016
Harga Tanah Mahal Jadi Pemicu Peningkatan Transmigrasi
Tribun Anda - Peminat program transmigrasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup tinggi. Lahan kian menyempit disertai harga tanah yang mahal menjadi salah satu faktor pemicu membludaknya warga DIY mencari peruntungan melalui program transmigrasi.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi DIY, Sriyati mengakui, animo warga DIY untuk mengikuti program transmigrasi di luar Jawa cukup tinggi salah satu faktor pemicunya adalah makin sempitnya lahan di DIY.
Bahkan, harganya terus meningkat membuat beberapa warga memutuskan untuk hijrah melalui program transmigrasi. “Minat warga ikut transmigrasi makin tinggi. Mereka ikut karena di sini (DIY) lahan mereka anggap mahal, sulit, alih fungsi cepat. Sehingga menganggap di sana (lokasi transmigrasi) cukup menjanjikan dapat lahan, di sini mau beli 100 meter saja susah, mahal,” kata Sriyati.
Pada 2015 silam, DIY memberangkatkan sebanyak 116 kepala keluarga (KK) untuk berangkat transmigrasi di berbagai wilayah di luar Jawa. Mereka terdiri dari, 25 KK di Simpang Tiga, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, 50 KK di Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Kemudian, di Sulawesi Tenggara ada 16 KK terdiri atas, 10 KK di Laeya, Kabupaten Buton Utara dan 6 KK di Anauwa, Kabupaten Kolaka. Selain itu di tahun yang sama, sebanyak 25 KK juga diberangkat ke Sulawesi Selatan, meliputi 17 KK di Mahalona, Kabupaten Luwu Utara dan 8 KK di Watu, Kabupaten Sopeng.
Sriyati menambahkan, di 2016 ini sebanyak 50 KK transmigran asal DIY diberangkatkan ke Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada pertengahan Oktober lalu. Jumlah itu merupakan seleksi dari sekitar 800 KK yang mengajukan permohonan transmigrasi pada 2016. Sebelum tahun anggaran 2016 berakhir,
DIY masih akan mengirimkan transmigran lagi. Tetapi jumlahnya belum ditentukan, karena masih dalam tahap seleksi dan menunggu surat pemberitahuan penempatan (SPP) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. “Animo tinggi, pendaftar antara 800 sampai 900-an KK. Kebetulan 50 KK (tahun 2016) SPP yang keluar di satu lokasi (Bulungan),” kata dia.(okezone)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar