Senin, 14 November 2016

Wow... Satu Keluarga ini Kompak Jual Sabu


Tribun Anda - MS (22) bersama istrinya MD (20) nekat menjajakan narkoba jenis sabu di lingkungan tempat tinggalnya di pinggiran Sungai Musi Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang.

Bahkan dalam menjajakan barang haram tersebut, MS juga turut mengajak SM (45) yang merupakan ayah kandungnya. Ironisnya, selain menjadi pengedar sabu, keluarga kompak itu juga kerap melakukan pesta narkoba bersama-sama di kediamannya.

Namun sialnya, aksi ketiganya tak berjalan mulus. Pasalnya, setelah beberapa hari melakukan penyelidikan dan pengintaian, ketiga tersangka berhasil diringkus aparat Satpolair Polresta Palembang. Kasat Polair Polresta Palembang Kompol Heri Lawata mengatakan, ketiga tersangka ditangkap atas informasi warga.

Dimana saat melakukan penggrebekan, petugas menemukan barang bukti 0,56 gram sabu dan uang sebesar Rp1,96 juta yang merupakan hasil penjualan. "Mereka ini pengedar yang sudah lama dikenal pelanggannya. Dalam dua hari saja mereka jual 1,5 gram sabu," kata Heri, Jumat malam 11 November 2016.

Menurut Heri, dalam mengedarkan narkoba, setiap tersangka memiliki peran masing-masing. "MS bertugas mengambil barang dari bandar, istrinya MD menerima transaksi dan mencatat penjualan, sementara bapaknya mencari pelanggan atau perantara," ungkapnya.

Heri mengungkapkan, ketiga tersangka nantinya akan langsung diserahkan ke Satres Narkoba Polresta Palembang guna dilakukan pengembangan. "Akan kita serahkan ke Satres Narkoba untuk tindaklanjutnya," tegasnya. Sementara itu, tersangka MS mengaku telah empat bulan menjadi pengedar sabu karena penghasilan sebagai montir tak mencukupi.

Dia pun mengajak istri dan mertuanya untuk berbisnis sabu. "Hasilnya buat beli susu anak, istri dan mertua saya tertarik juga. Akhirnya kami kerja sama-sama," ungkap tersangka. Menurutnya, setiap dua hari dirinya mampu menjual 1,5 gram sabu dengan keuntungan bersih Rp400 ribu.

"Istri saya tidak pakai, cuma saya sama mertua yang pakai bareng di rumah kalo ada sabu lebih," ujarnya. Sedangkan tersangka MD berdalih terpaksa mengikuti jejak suaminya menjadi pengedar sabu lantaran terlena dengan keuntungan yang didapat.

Terlebih, saat ini dirinya tengah kebingungan mencari usaha lain untuk mencukupi biaya hidup dan susu anaknya. "Saya tugasnya catat siapa saja yang beli dan ngutang. Kebanyakan yang beli dari sungai pakai ketek (perahu mesin) dan speedboat," tuturnya.(sindo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar